Tentang follower dan leader

ciri follower yang paling nyata adalah selalu menilai kesuksesan dari hasil,

..kalau kamu belum ada hasil gak usah ngomong banyak deh, buktikan saja dulu..” fix! ini kalimat dari mulut follower yang ngaku-ngaku leader.

mari kita lihat ciri leader yang asik.

meskipun banyak pembahasan tentang sukses, mulai dari kunci sukses, key of success, gembok, grendel, palang pintu dll tapi untuk sementara kita tahan dulu soal per-kunci-an karena kita bukan ahli kunci juga bukan tukang duplikat kunci yg selalu menjadi solusi saat kunci raib entah kemana #ngihihihi

kembali ke ciri leader,

“hold my hand and lets do it together”
yang begini inilah leader, mereka tidak menunggu siapapun membuktikan apapun, baginya keberhasilan adalah proses yang dilakukan bersama-sama,

hasil menjadi tidak se-penting yg sering dibayangkan follower, mereka lebih tertarik pada karakter keberhasilan daripada pada keberhasilan itu sendiri.

bagi leader yg bener, keberhasilan adalah bonus dari proses, sedangkan keberhasilan yang sesungguhnya adalah kreatifitas dalam berproses.

inilah kenapa banyak orang berhasil tapi sangat sedikit yang bisa mengulang keberhasilannya, karena kebanyakan dari kita adalah follower yang sedang menikmati sedikit keberuntungan lalu mengaku telah menjadi leader.

dalam dunia bisnis (yang saya ketahui) level terendah dalam konsep keberhasilan adalah strategi tebar-tuai, siapa yang menebar dia yang menuai. ini strategi newbi yg menjadi konyol jika dilakukan oleh pelaku bisnis yg sudah melewati 10.000 jam di dunia bisnisnya. *kemana aja lu bos?

mau sampai kapan anda menebar?
petani paling tani sekalipun tidak mau menebar terus menerus karena mereka faham menebar akan sangat dipengaruhi oleh energi yg menua.

hentikan segala bentuk kekonyolan, kebodohan dan pembodohan karena yang demikian itu sungguh akan menjadi ancaman terbesar bagi sumber daya manusia bangsa ini.

happy monday,
jangan membenci senin,
karena senin tidak punya kesalahan apapun terhadap kehidupan anda.

Sedekah, kematian dan jum’at.

soal sedekah

sebagai orang yang pernah menempuh pendidikan di pesantren kilat (waktu itu sy panitia). lohh??!!!

gini aja gini…
intinya sy tidak terlalu faham soal ilmu-ilmu akhirat, amalan-amalan penduduk surga dan sejenisnya, karena memang sy nyantrinya di pesantren kilat dan itupun sebatas utk menyelamatkan hidup saya dari bencana kelaparan semasa kuliah (pokonamah sedihlah kalau diceritain)

tapi sejak meninggalnya ibu saya pada Mei tahun lalu sy menjadi sangat yakin bahwa kematian adalah satu-satunya kepastian yang paling pasti dalam hidup ini.

dan sy yakin sekali kematian bukan akhir dari kisah mahluk bernama manusia,

karena jika mati adalah akhir sebuah kisah lalu apa arti agama yg dianut milyaran mahluk bumi ini?

Saya curiga jangan-jangan kita (termasuk saya) sedang dalam masalah besar dalam proses kehidupan yg konon hanya 70an tahun saja,

memang tidak asik membicarakan sesuatu yang belum kita alami tapi disanalah letak “ngeri-ngeri sedepnya” kehidupan

ini kita berandai-andai,
seandainya jebretttt ternyata setelah mati kita divonis dalam penderitaan yang kekal abadi yg entah berapa milyar tahun cahaya lamanya, ngeri boss ngeri…

ga usah lah kita bicara soal neraka yg banyak api-nya, kita bicara soal susahnya hidup gak punya duit aja udah brasa seperti di ditantang chris john maen tinju kan? gelisah bos… galau

kembali ke soal sedekah

meskipun sedekah tidak mampu mengganti perintah wajib dari Tuhan tetapi sy rasa ini cara paling mudah utk setidak-tidaknya sedikit lebih dekat dengan keselamatan di kehidupan yang kekal abadi yg entahlah gimana kondisinya, entah disana masih ada facebook atau nggak atau mungkin ada fasilitas yg lebih canggih dari itu yg bisa memanjakan pemikiran melalui tulisan2 gak penting seperti ini. #ngoahahaa

selamat hari jumat,
semoga berkah dan sampai di jumat berikutnya